Sabtu, 03 Mei 2014

Perubahan dan pengembangan organisasi

          Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap organisasi di dunia ini untuk menjaga eksistensinya, akibat perubahan zaman.  Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam istilah perubahan organisasi, dikenal juga istilah serupa yaitu change interventation adalah sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi dan merubah sesuatu menjadi berbeda. Dan change again yaitu individu atau kelompok yang bertindak sebagai katalis atau suatu seseorang yang bertanggung jawab untuk melakukan manajemen dan menentukan prosedur kerjadalam organisasi, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Definisi  perubahan  menurut  para  ahli:
#   NENI  NURMAYANTI  HUSANAH
Perubahan  merupakan  sesuatu  yang  unik  karena  perubahan-perubahan  yang terjadi  dalam  berbagai  kehidupan  itu  berbeda-beda  dan  tidak  bias  disamakan, walaupun  memmiliki  beberapa  persamaan  dalam  prosesnya.

#   BRIAN  CLEGG
Perubahan  merupakan  suatu  kekuatan  yang  sangat  hebat,  yang  dapat memotivasi  atau  mendemotivasi.

#   A.B  SUSANTO
Perubahan  adalah  keniscayaan  yang  menyertai  kehidupan,  dapat  terjadi dimana saja,  kapan  saja,  dan  menimpa  siapa saja.

#   VINCENT  GASPERS
Perubahan  adalah  bagian  terbesar  dari  kenyataan  bisnis.

#   JANE  FLAGELLO
Perubahan  adalah  pertumbuhan,  perubahan  adalah  kesempatan,  dan  perubahan adalah  peningkatan  potensi.



#   CATEORA  (MGH)
Perubahan  adalah  hasil  suatu  masyarakat  yang  mencari  cara  memecahkan masalah  yang  diciptakan  oleh  perubahan  dalam  lingkungannya.

#   RUSSEL  SWANBURG
Perubahan  merupakan  kunci  inovasi  dan  kunci  yang  akan  datang,  yang dasarnya  adalah  teori  perubahan.

#   RAMLAN  S
Perubahan  merupakan  hasil  interaksi  kepentingan  yang  secara  ketat  dikontrol, bahkan  ditentukan  oleh  posisi  sosial  atau  kondisi  materiil  elit  yang  terlibat.



Definisi  perkembangan  menurut  para  ahli:

Perkembangan  merupakan  serangkaian  perubahan  progresif  yang  terjadi  sebagai  akibat  dari proses  kematangan  dan  pengalaman  dan  terdiri  atas  serangkaian  perubahan  yang  bersifat kualitatif  dan  kuantitatif  ( E.B. Harlock ).  Dimaksudkan  bahwa  perkembangan merupakan proses  perubahan  individu  yang  terjadi  dari  kematangan  (kemampuan  seseorang  sesuai  usia  normal)  dan  pengalaman  yang  merupakan  interaksi  antara  individu  dengan  lingkungan  sekitar  yang  menyebabkan  perubahan  kualitatif  dan  kuantitatif  ( dapat diukur) yang  menyebabkan  perubahan  pada  diri  individu  tersebut.

Perkembangan  mengandung  makna  adanya  pemunculan  sifat-sifat  yang  baru,  yang  berbeda dari  sebelumnya  ( Kasiram, 1983 : 23),  menandung  arti  bahwa  perkembangan  merupakan peubahan  sifat  individu  menuju  kesempurnaan  yang  merupakan  penyempurnaan dari  sifat-sifat  sebelumnya.




Langkah-Langkah perubahan dalam organisasi

Menurut  John P. Kotter:



1. Incease Urgency, Menumbuhkan ‘sense of urgency’dimana setiap orang akan merasa terdorong untuk segera melakukan perubahan yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan jika ditemukannya alasan / faktor yang benar-benar kuat mengapa perubahan perlu dilakukan. Untuk itu perlu ditunjukkan fakta/ data yang dapat dilihat, dirasakan, disentuh agar orang-orang mau dan merasa perlu untuk berubah. Jika orang tidak melihat adanya data / fakta bahwa mereka harus berubah maka yang terjadi adalah orang-orang tidak akan mau berubah. Mereka akan tetap berada di zona nyaman karena mereka merasa tidak ada alasan yang kuat untuk berubah. Harus ada rasa ‘keterdesakan’ yang bisa dilihat selain oleh pemimpin juga oleh orang yang dipimpinnya.

2. Build The Guiding team, membantu pembentukan kelompok yang akan memandu proses perubahan (change agents) yang mempunyai kapabilitas yang memadai baik dari sisi anggota kelompok maupun metode pelaksanaannya. Untuk berubah diperlukan orang-orang yang yakin bahwa perubahan akan mengarah ke arah yang lebih baik. Karena itu perlu dibentuk kelompok yang tugasnya menunjukkan antusiasme, komitmen, kepercayaan bahwa dengan perubahan yang akan dilakukan akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Mereka inilah agen-agen perubahan yang akan mendorong orang-orang disekitarnya untuk mendukung jalannya perubahan. Karena itu perlu dilakukan komunikasi yang rutin dengan para agen ini agar memantapkan tujuan perubahan, saling mendukung dan meminimalisir rasa frustasi yang mungkin timbul.
3. Get The Right Vision Visi yang sudah ada harus diterjemahkan dalam bentuk strategi yang menantang untuk dilaksanakan. Tanpa visi yang jelas, tidak akan ada yang mau mengikuti arah perubahan yang diusung, kalau pun ada, di tengah jalan mereka akan kehilangan arah. Visi ini harus dapat dipilah-pilah dalam time frame yang jelas, apakah tahunan, semesteran, atau triwulan serta dengan melihat pula kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Dengan demikian setiap orang akan dapat melihat arah yang jelas mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam bentuk implementasi sehari-hari.
4. Communicating for Buy In Visi dan strategi yang disampaikan harus komunikasikan sehingga terjadi kesamaan dan pemahaman yang baik serta dapat diterima di seluruh jajaran. Visi yang baik harus terkomunikasi dengan jelas dan terarah. Dan yang penting adalah bentuknya tulus, sederhana, tidak rumit serta memberikan contoh nyata (role model) akan visi yang sudah diaplikasikan. Perbaikilah saluran-saluran komunikasi yang digunakan sehingga pesan-pesan yang tidak perlu dapat dieliminir. Dan dapat pula digunakan teknologi untuk membantu mempercepat proses komunikasi (situs resmi, internal email blast, dll). Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan cara: content (metaphor, analogy, simplicity, stories, etc) & context (repetition, multiple forums, role model, events, etc)
5. Empower Action, mengatasi secara efektif rintangan-rintangan yang timbul yang dapat memantapkan pengalaman dalam mengelola perubahan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu perlu juga dukungan dalam bentuk alat-alat (resources) yang memadai agar semua orang dapat bertindak untuk mencapai visi. Termasuk pula adalah dorongan agar team mampu keluar dari pola pikir standar dan dapat ‘keluar’ mengambil langkah-langkah terobosan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
6. Create Short Term Win Meraih kemenangan-kemenangan kecil /jangka pendek. Karena perubahan pada umumnya tidak dapat dicapai dalam tempo yang singkat maka dibutuhkanlah milestone-milestone kecil untuk memberi tanda sudah sampai dimana proses perubahan yang dijalankan. Karena itu dibutuhkanlah perayaan-perayaan kecil (short term wins) dalam bentuk pemberian penghargaan  agar semangat para pengusung roda perubahan ini dapat terus dijaga agar tidak redup. Adalah perlu untuk terus mengupayakan agar semangat para pendukung perubahan ini tetap menyala karena proses perubahan menuntut stamina fisik & mental dalam waktu yang panjang. Selain itu, short term wins ini juga memberi isyarat kepada mereka yang belum ‘bergabung’ untuk dapat bergabung karena inilah ‘jalan’ yang ‘benar’. Akan jauh lebih baik jika ‘perayaan’ meraih kemenangan kecil ini dilakukan dalam exposure yang luas sehingga ada banyak orang yang menyaksikan sehingga pada penerima penghargaan ini dapat lebih percaya diri, mantap dan semakin yakin akan arah yang di tuju.
7. Don’t Let Up Jangan berhenti, lanjutkan terus proses perubahan sebelum visi terwujud. Lakukan terus upaya untuk meningkatkan sense of urgency sehingga nyala api perubahan tidak redup di tengah jalan. Selalu tunjukkanlah bahwa proses perubahan ini masih akan berlanjut sapai tercapainya visi yang dicanangkan. Tetapi, haruslah dicatat bahwa proses ini jangan sampai membuat kondisi fisik dan emosi terganggu dan mengorbankan kepentingan pribadi, karena dalam jangka panjang jika ini terjadi, yang mendapatkan imbasnya adalah proses perubahan itu sendiri. Gunakanlah momentum-momentum, seperti misalnya pada perayaan hari jadi perusahaan / peringatan hari besar sebagai alat bantu untuk mengkomunikasikan bahwa perubahan belum selesai. Lakukanlah -jika perlu- perubahan sistem, struktur, kebijakan-kebijakan, prosedur hingga kultur organisasi sehingga sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
8. Make change stick Pastikanlah agar perubahan tertanam sebagai budaya perusahaan sehingga perubahan benar-benar mengakar sampai ke struktur organisasi yang paling bawah. John P. Kotter mengingatkan, bila satu saja tahapan itu dilewati, maka kita hanya akan menghasilkan apa yang disebutnya sebagai “illusion of speed” (kecepatan maya) yang dapat menghasilkan perubahan yang tidak sempurna.
Proses Perubahan Organisasi

Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. Langkah tersebut terdiri dari :

a. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.

b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

c. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

d. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.

 PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI
                Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini. perencanaan strategis juga merupakan sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan.
1.       Pengamatan Eksternal
Yaitu dengan memperhatikan kesempatan dan ancaman di segala aspek, baik ekonomi, politik, teknologi, budan dan lainnya yang semua variabel itu akan membentuk karakter organisasi. Metode ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Wayne E. Rosing, wakil direktur pengembangan Sun Microsystems, Inc “Tidak satupun yang memotivasi Sun kecuali ketakutan akan apa yang dilakukan oleh pesaing”.
2.       Pengamatan Internal
Terdiri dari evaluasi SDM dan struktur organisasi, dengan tujuan mengukur kesiapan SDM (input), strategi sekarang (proses), kinerja (output) dan potensi dalam yang akan membentuk kedinamisan organisasi. Dalam internal terdapat 2 variabel yang penting, yaitu struktur dan budaya. Struktur berkenaan dengan mekanisme, prosedural organisasi. Budaya adalah yang berkenaan dengan pola keyakinan dan pemikiran, aspirasi dan nilai-nilai yang diharapkan oleh semua anggota organisasi.
3.       Perumusan organisasi
Merupakan pengembangan planning jangka panjang, dari manajemen yang efektif, dari kesempatan dan ancaman yang disinergiskan dengan kondisi internal.
4.       Misi
Misi merupakan tujuan atau alasan mengapa organisasi ada dan mempertegas keberadaan organisasi. Konsep misi yang disusun dengan sistematik dan general itu akan menjadikan ciri khas organisasi dengan organisasi lain, dan berperan terhadap uniknya nilai produk organisasi yang ditawarkan.
5.       Tujuan
Merupakan hasil akhir aktifitas perencanaan, dengan merumuskan apa dan kapan yang akan diselesaikan dengan mengukur sasaran.
6.       Strategi
Merupakan konsep perencanaan komprehensif tentang bagaimana organisasi dapat mencapat misi dan tujuan.
7.       Kebijakan
Merupakan pedoman yang luas  yang menghubungkan strategi dengan implementasi. Kebijakan ini bersifat gengeral yang nantinya akan diikuti dan dispesifikasikan, diinterpretasikan, dan diimplementasikan oleh devisi-devisi melalui strategi dan tujuan devisi masing=masing.
8.       Implementasi strategi
Merupakan proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakan dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
9.       Program
Merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai.
10.   Anggaran
Merupakan program yang dinyatakan dalam satuan uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh SDM untuk mengelola organisasi.
11.   Prosedur
Prosedur sering juga disebut dengan standard operating procedur, yaitu langkah-langkah yang berurutan yang menggambarkan dengan rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan.
12.   Evaluasi dan pengendalian
Merupakan proses yang melalui aktivitas-aktivitas dan hasil kerja dimonitor, dan kinerja nyata dengan kinerja/program yang diinginkan. Hasil yang diharapkan dalam sebuah organisasi adalah bentuk peningkatan efektifitas organisasi : produk, efisiensi dan kepuasan dalam jangka pendek, adaptasi dan pengembangan dalam jangka menengah, kemampuan bertahan dalam jangka panjang.

IMPLIKASI MANEJERIAL

Dalam konteks manajerial sebuah perusahaan memang memerlukan sebuah perubahan, terutama perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan itu juga bisa menjadi tolak ukur kemajuan suatu perusahaan. Salahsatu bentuk perubahan yang dapat memajukan sebuah perusahaan adalah pembaruan proses bisnis secara terencana. Hal lain yang menjadi fokus dalam perubahan suatu perusahaan adalah bagaimana perusahaan bisa melakukan evaluasi terhadap hasil dari perubahan yang mereka lakukan. Perubahan sebuah perusahaan tak lepas dari peranan pemimpin yang bertugas sebagai pengambil keputusan. 



http://dwiseptiyanti.blogspot.com/2013/06/pengertian-perubahan-dan-pengembangan.html
http://quickstart-indonesia.com/8-langkah-perubahan-transformasi-organisasi/
http://indonesianhoteliersmiddleeast.blogspot.com/2012/06/proses-perubahan-organisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
http://dwiseptiyanti.blogspot.com/2013/06/implikasi-manejerial.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar